13 Mei 2012

Jaga Keamanan, Kenali Jenis Kursi Mobil Bayi

TAHUN ini, Anda mengajak si kecil ke luar kota untuk silaturahmi Lebaran. Perlengkapan kenyamanan dan keamanan mulai dipersiapkan, termasuk kursi mobil bayi.

Perjalanan harus bisa dinikmati semua anggota keluarga, termasuk si kecil yang belum genap satu tahun. Begitu banyak pilihan kursi mobil bayi tentu membuat Anda bingung, mana yang pas untuk kebutuhan si kecil. Untuk mengenali jenis-jenisnya, berikut ulasan yang diberikan Sheknows seputar baby car seat.

Car infant seat

Kursi mobil bayi ini dirancang khusus untuk bayi lahir sampai sekira 20 kilogram. Kursi mobil bayi ini sering dijual sebagai bagian dari keperluan bepergian bersama dengan kereta dorong.

Car infant seat dirancang untuk digunakan dalam posisi menghadap belakang dan tidak dapat digunakan secara aman sebagai kursi menghadap ke depan mobil. Studi menunjukkan bahwa menjaga seorang bayi menghadap belakang menawarkan perlindungan terbaik. Banyak kursi mobil bayi juga berfungsi sebagai pembawa bayi sehingga orangtua dapat dengan mudah memindahkan bayi tidur tanpa mengangkatnya dari kursi mobil.

Penyakit Pertama Si Buah Hati

Di tahun pertama, bayi normal umumnya sehat-sehat saja. Kalaupun ia sakit, hampir semua penyakitnya lazim dialami bayi pada masa itu, misalnya alergi, batuk, pilek, infeksi telinga, atau ruam popok. Sakit pertama yang diderita bayi biasanya membuat orang tua cemas. Mengenali gejala penyakit sangat membantu memutuskan tindakan yang tepat pada waktu yang tepat. Semoga informasi berikut dapat membantu Anda mengenali penyakit si kecil.
1. Batuk-Pilek
Gejala : Hidung berair, kadang tersumbat, lalu diikuti batuk dan demam. Penyakit ini bisa muncul sepanjang tahun.
Perawatan : Bila sangat mendesak (misalnya bayi tidak dapat bernapas), beri obat tetes hidung 1-2 tetes di setiap lubang hidung. Lalu keluarkan lendir dengan \'bola penyedot\'. Bila lendir sudah mengeras, Anda bisa memakai obat tetes hidung untuk melunakkannya. Saat bayi tidur, posisikan kepala lebih tinggi dari badan, atau telungkupkan badannya. Untuk mengurangi penyumbatan hidung, jauhkan bayi sementara dari ruangan ber-AC.
Durasi : 2-3 hari. Jika batuk berlangsung lebih dari 3 hari, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

Batuk pada Anak, Kawan atau Lawan?

SALAH satu penyakit yang cukup sering dikeluhkan para ibu ketika membawa anaknya ke dokter atau ke poliklinik adalah batuk. Sebetulnya, batuk merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh yang penting, utamanya pada saluran napas. Timbulnya batuk adalah gerak refleks alami untuk melindungi tubuh sebagai usaha untuk membersihkan saluran napas dari material yang tidak diinginkan, baik bahan-bahan asing maupun hasil sekresi alami yang berlebihan pada saluran napas.
Saluran napas dilapisi sel-sel berbulu (silia) cukup efektif untuk mempertahankan agar saluran napas tetap bersih dengan menyapu lendir/dahak ke arah tenggorokan. Tetapi pada infeksi saluran napas , silia ini dapat rusak sehingga batuk yang efektif sangat penting. Walaupun merupakan refleks, batuk dapat juga disengaja atau ditahan. Pusat pengontrol batuk terletak pada sumsum tulang belakang yang berdekatan dengan pusat pernapasan.

Manfaat Tidur Seranjang dengan Bayi

Tidur seranjang dengan bayi menyimpan berbagai manfaat, salah satunya lebih membangun attachment parenting (AP) antara orangtua dengan anaknya. Soal keamanaan tidur seranjang, tidak perlu diragukan.

"Ibu memiliki insting untuk tidak menindih bayinya. Ini berbeda dengan suami atau anak-anak (kakak, misal), sehingga mereka tidak disarankan tidur bersama dengan bayi," tutur dr Hadining, SpA. "Dibandingkan sekamar, tidur seranjang lebih banyak memberikan manfaat karena orangtua dapat lebih dekat dengan anaknya. Tak ada kerugian atau sisi negatif tidur seranjang dengan bayi," tambahnya.

Berikut beberapa manfaat tidur seranjang dengan bayi:

Tips Tidur Nyenyak Dimalam Hari

Berikut ini tips agar anda tidur nyenyak dimalam hari :
1. Setelah makan malam, ambil kegiatan seperti berjalan-jalan atau melakukan sejumlah olahraga, namun ingatlah untuk menyelesaikan semua ini paling tidak 3 jam sebelum jam tidur. Sebaliknya olahraga yang terlalu dekat dengan jam tidur dapat menjadi perangsang buruknya tidur. Olahraga yang lebih cepat dapat menolong anda menjadi relaks.
2. Sebelum anda siap untuk beristirahat, minumlah setengah cangkir teh herbal yang mengandung tumbuh-tumbuhan herbal atau kamomile.
3. Ubahlah apa yang anda konsumsi. Jangan minum (atau makan) sesuatu yang mengandungkafein sebelum malam tiba. Coklat, teh, kopi, minuman cola dan berbagai minuman yang mengandung kafein sebaiknya tidak dikonsumsi pada sore hari. Cek kandungan apapun yang anda konsumsi untuk memastikan tidak ada kafein, ephedra atau kandungan perangsang sulit tidur lainnya.
4. Cukup sinar matahari dibutuhkan sepanjang hari untuk mengatur siklus tidur. Jika anda memiliki penyimpangan dalam hal mengenali hari (istilahnya tidur “kalong atau kelelawar”), anda mungkin membutuhkan kotak lampu untuk menambahkan cahaya sepanjang hari. Anda dapat mempelajari tentang masalah pencahayaan ini di berbagai tulisan web lainnya.

Bahaya Jangka Panjang Obat Tidur

Ketika badan terasa capek, pasti kita berharap langsung tidur. Sayangnya, tak semua orang bisa langsung lelap semudah itu. Bagi mereka, obat tidur tampaknya sebanding dengan istirahat malam. Namun, waspadalah karena penelitian mengaitkan bahaya konsumsi obat tidur dalam jangka panjang.

Obat tidur ternyata tidak sekadar membuat tidur nyenyak. Penelitian dr Genevieve Belleville dari Kanada menunjukkan, mereka yang terbiasa menenggak obat tidur tiga tablet atau lebih memiliki risiko kematian lebih cepat dibanding orang yang tidak minum obat tidur. Dampak lain dari penggunaan obat tidur adalah gangguan kesehatan kronis, seperti kecanduan alkohol atau rokok, serta kemungkinan menyebabkan depresi.

Efek samping dari obat tidur ini menarik perhatian para peneliti mengingat banyak obat tidur yang dijual bebas. Di Inggris, diperkirakan 10 juta obat tidur diresepkan setiap tahunnya. Pil-pil tidur yang bisa dijual bebas itu biasanya mengandung antihistamin yang tinggi, seperti yang biasa diresepkan dokter, misalnya Valium.

12 Mei 2012

Tips Agar Si Kecil Lebih Berani

Keberanian si kecil untuk mencoba sesuatu yang baru dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Faktor internal salah satunya dipengaruhi temperamen si kecil. Sedangkan kalau faktor eksternal lebih kepada dorongan dan dukungan kepada si kecil untuk mencoba. Salah satu faktor eksternal yang memengaruhi keberanian anak untuk mencoba adalah kelekatan anak dengan orangtuanya.

Pertiwi Anggraeni, MPsi, psikolog anak dan pengajar di Universitas Tama Jagakarsa Jakarta menjelaskan kelekatan yang terjalin dengan baik dapat membentuk rasa aman dalam diri si anak. Rasa aman ini ditunjukkan oleh anak dengan memercayai orang-orang yang berada dalam lingkungan terdekatnya.

Selanjutnya, ketika anak memiliki rasa aman kepercayaan dirinya akan tumbuh. Inilah yang menjadi pendorong anak untuk berani mencoba sesuatu yang baru. Sebaliknya, pada anak yang tidak memiliki keberanian untuk mencoba, bila ditelusuri, penyebabnya adalah anak tidak memiliki rasa aman terhadap lingkungan terdekatnya.